Senin, 24 September 2012

pengenalan alat dan bahan di laboratorium kimia


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I


 






Disusun oleh :

Nama               :   Slamet Aryadi
NIM                 :   11/14225/BP/SPKS
Kelas                :   D
Jurusan            :   Budidaya pertanian
Fakultas           :   Pertanian
Golongan         :   II
Acara               :   I (Pengenalan Alat dan Bahan)
Co.Ass              :   Amin Supriatma

SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2011



I.                 ACARA       : Pengenalan Alat dan Bahan
II.              TANGGAL : 03 Oktober 2011
III.           TUJUAN     : 
1)     Mengenal beberapa alat laboratorium yang sederhana penggunaannya beserta fungsinya
2)      Memberikan informasi beberapa bahan kimia yang berbahaya sifatnya.
IV.           DASAR TEORI
Dalam kegiatan praktikum, hal mendasar yanng harus kita lakukan pertama kali adalah mengenal berbagai  alat dan bahan yang  sering digunakan dan sederhana penggunaannya. Pengenalan alat meliputi pengenalan bentuk,fungsi, dan bagaimana cara penggunaannya. Pengenalan alat praktikum akan sangat membantu dan mendukung kinerja kita dalam kegiatan praktikum, kita tidak akan dapat melakukan kegiatan praktikum tanpa dukungan alat-alat tarsebut. Pengenalan alat-alat praktikum akan membantu kita lebih mengenal baik fungsi maupun cara penggunaannya,sehingga akan mempercepat dan menyempurnakan praktikum kita. Seandainya seorang praktikan tidak mengenal baik alat yang digunakan,pasti akan kerepotan dalam melakukan berbagai kegiatan praktikum kimia. Untuk pengenalan bahan kimia,diprioritaskan pada bahan-bahan kimia yang sering digunakan namun memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi. Pengenalan ini perlu karena dikhawatirkan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan selama pratikum karena karangnya kehati-hatian akibat kurang mengenal bahan-bahan kimia tersebut. Dalam laboratorium kimia,banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun yang dapat mengganggu kesehatan, oleh karena itu pengenalan bahan-bahan kimia dinilai sangat penting. Terjadi sedikit saja kesalahan akibat tidak hati-hati pada bahan kimia yang berbahaya akan sangat fatal akibatnya,seperti kerusakan jaringan-jaringan tubuh bagian luar maupun organ-organ dalam tubuh akibat menghirupnya.
Beberapa alat yang sederhana penggunaannya tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.Tabung reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit yang berfungsi untuk memegang tabung reaksi pada pemanasasn. Pengaduk gelas berfungsi untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, berfungsi juga untuk menolong pada waktu menaungkan/mendekati cairan pada proses penyaringan. Corong berfungsi untuk menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya. Gelas arloji berfungsi untuk tempat menimbangan zat yang berbentuk kristal. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas beker (gelas piala) berfungsi untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan-larutan zst kimia. Erlenmeyer berfungsi untuk tempat zat yang dititrasi bisa juga untuk memanaskan larutan. Pipet gondok berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu secra tepat. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet pasteur (pipet tetes) berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil. Labu ukur berfungsi untuk mengukur sejumlah tertentu cairan dengan tepat. Buret berfungsi untuk melakukan titrasi.
Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati sekali karena sifatnya yang berbahaya ataupun bersifat racun. Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam praktikum perlu mendapat perhatian khusus kerena sifatnya yang dapat mengganggu kesehatan. Bahan-bahan tersebut memiliki ciri dan bahaya yang berbeda-beda. HCl berat molekul 36,45 menyebabkan luka bakar dan dermatitis (kulit melepuh), demkian dengan uapnya dapat menyebabkan hal yang sama. H2SO4 berat molekul 98,08 dapat merusak jaringan tubuh, sanngat bersifat korosif, higroskopis dan bersifat membakar bahan organik. Untuk pengeceran, tuangkan asam sulfat perlahan-lahan pada bahan pengencer. Dapt larut dalam air maupun alkohol dengan menimbulkan panas dan penyusutan volume. NaOH berat molekul 40,01 bersifat higroskopis dan mudah menyerap gas karbon dioksida CO2.
V.              ALAT dan BAHAN
a.         Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.         Tabung reaksi                        : 1 buah
2.         Penjepit                                 : 1 buah
3.         Pengaduk gelas                     : 1 buah
4.         Corong                                  : 1 buah
5.         Gelas arloji                            : 1 buah
6.         Gelas ukur                             : 1 buah
7.         Gelas piala/piala                    : 1 buah
8.         Erlenmeyer                            : 1 buah
9.         Pipet gondok                         : 1 buah
10.     Pipet ukur                              : 1 buah
11.     Pipet pasteur                          : 1 buah
12.     Labu ukur                              : 1 buah
13.     Buret                                     : 1 buah
b.         Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :
1.         HCl (Hydrochloric-acid; asam-khlorida)
2.         H2SO4 (Sulfuric-acid; asam-sulfat)
3.         NaOH ( Sodium-hydroxida; natrium hidroksida)









VI.           HASIL PENGAMATAN
a.         Alat
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1
Tabung reaksi
Sebagai tempat mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit
2
Penjepit
Untuk memegan  tabung   reaksi pada pemanasan
3
Spatula
Untuk mengaduk suatu campuran/ larutan zat-zat kimia pada waktu melakukan reaksi kimia
4
Corong
Untuk menolong pada waktu memasukan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya
5
Gelas arloji
Untuk tempat menimbang zat yang berbentuk kristal
6
Gelas ukur
Untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cai
7
Gelas piala
Untuk tempat larutan dan memanaska larutan zat kimia
8
Erlenmeyer
Untuk tempat zat yang dititrasi dan memanaskan larutan
9
Pipet gondok
Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu secara tepat
10
Pipet ukur
mengambil larutan dengan volume tertentu


11

Pipet pasteur
mengambil larutan
dalam jumlah yang kecil

12
Labu ukur
mengukur sejumlah volume tertentu cairan dengan tepat
13
Buret

Untuk tempat melakukan titrasi









b.         Bahan
No
Nama Bahan
Keteranga
1
HCl
Berat molekul 36,45. Dapat menyebabkan luka bakar dan dermatitis ( kulit melepuh ), demikian juga uapnya dapat menyebabkan hal yang sama
2
H2SO4
Berat molekul 98,08. Dapat merusak jaringan tubuh, sangat korosif, higroskopis, dan bersifat membakar bahan organik
3
NaOH
Berat molekul 40,01. Bersifat higroskopis dan mudah menyerap CO2 serta dapat merusak jaringan tubuh






VII.                PEMBAHASAN
Pada saat pengenalan alat dan bahan, dijelaskan bahwa dalam kegiatan paraktikum,keberadaan alat dan bahan mutlak diperlukan untuk melakukan berbagai kegiatan praktikum. Semua macam alat sebagian besar terbuat dari bahan kaca. Selain itu, ada juga yang terbuat dari kayu dan juga kawat.  Beberapa macam alat juga ada yang memiliki ukuran yang akurat yang digunakan untuk mengukur zat-zat kimia yang digunalan dalam praktikum. Dalam praktikum kimia, ada berbagai macam bahan kimia. Namun, ada beberapa bahan kimia yang berbahaya dan wajib diketahui oleh seorang praktikan sebelum melakukan kegiatan praktikum, diantaranya HCl, H2SO4 , dan NaOH. Bahan-bahan ini dapat merusak jaringan tubuh apabila mengenai bagian tubuh kita.
Tabung reaksi terbuat dari gelas, dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit terbuat dari kayu atau kawat, digunakan untuk memegang tabung reaksi pada pemanasan. Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia paa waktu melakukan reaksi-reaksi kimia, digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekati cairan dalam proses penyaringan. Corong biasanya terbuat dari gelas, digunakan untuk menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti: botol, labu ukur, buret dan sebagainya
Gelas arloji terbuat dari gelas, digunakan untuk tempat menimbang zat yang berbentuk kristal. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala dan terdiri dari bermacam ukuran. Jangan digunakan untuk mengukur larutan/pelarut panas. Gelas piala biasanya dinamakan juga gelas beker. Alat ini bukanlah pengukur (walaupun volume kira-kira),digunakan untuk tempat larutan dan untuk memanaskan larutan-larutan zat kimia dan untuk menguapkan pelarut atau memekatkan. 
Erlenmeyer, alat ini juga bukan alat pengukur,digunakan untuk tempat zat yang di titrasi, kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
Pipet ada 3 macam yaitu pipet gondok, pipet ukur, dan pipet tetes.Pipet gondok,dibagian tengah dari pipet ini ada sebagian yang membesar (seperti gondok),ujungnya runcing digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu secara tepat,alat ini lebih tepat dari gelas ukur,ukurannya juga bermacam-macam. Pipet ukur berbeda dengan pipet gondok, pipet ini semua bagiannya sama, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu,mempunyai ukuran berbeda-beda dan mempunyai skala. Pipet pasteur (pipet tetes) digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah yang keci (biasanya dalam bentuk tetes)l.
Labu ukur terbuat dari gelas, dengan bagian bawah membembang, dasar rata dan leher kecil dengan satu garis tanda,berfungsi untuk mengukur sejumlah volume tertentu cairan dengan tepat. Buret terbuat dari gelas,mempunyai skala dan kran,digunakan untuk melakukan titrasi,zat yang digunakan untuk mentitrasi di tempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran,volume dari zat yang dipakai dapat di lihat pada skala.
Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati sekali, karena sifatnya berbahaya ataupun bersifat korosif. Bahan-bahan tersebut antara lain: HCl dapat menyebabkan luka bakar bahkan uapnya sekalipun. H2SO4 dapat Merusak jaringan tubuh,bersifat korosif dan higroskopis. NaOH bersifat higroskopis dan mudah menyerap cas CO2. HNO3 Bersifat korosif, asam beracun menyebabkan luka bakar. H2C2O4 adalah Asam organik yang relatif kuat, penyusun utama batu ginjal. C2H5OH  Bersifat mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna.



VIII.             KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)        Sebagian besar peralatan praktikum terbuat dari gelas dan beberapa dari kawat dan kayu.
2)        Bahan-bahan kimia yang berbahaya dapat merusak jaringan tubuh apabila terkena bagian tubuh kita.
3)        Setiap alat memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda,namun beberapa ada yang disamakan fungsinya karena alasan kepraktisan.
4)        Bahan kimia yang berbahaya harus ditangani secara hati-hati karena dapat menyakiti tubuh kita sendiri.
5)        Alat dan bahan yang diperkenalkan adalah alat dan bahan sederhana dan sering digunakan dalam praktikum.


1.       
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.panduan praktikum kimia dasar.Yogyakarta:Tim Laboratorium
               INSTIPER.              
Baroroh,Umi LU.2004. Diktat Kimia Dasar I. Banjarbaru:Universitas Lambung Mangkurat.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika. Surabaya.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta:Universitas Indonesia.









                                                                                   
                                                                                     Yogyakarta,    Oktober 2011                                             
Mengetahui,                                                                
Co . Ass praktikum                                                                    praktikan                 

( Amin Supriatma )                                                                ( Slamet Aryadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar